Prosedur penilaian belajar di Taman Kanak-kanak perlu direncanakan sejak awal supaya tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
Berikut adalah beberapa prosedur penilaian yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak tahun 2010[1]:
a. guru melaksanakan penilaian dengan mengacu pada tingkat pencapaian (indicator) yang hendak dicapai dalam satu satuan kegiatan yang direncanakan dalam tahapan waktu tertentu dengan memperhatikan prinsip penilaian yang telah ditentukan. Penilaian dilakukan seiring dengan kegiatan pembelajaran. Guru tidak secara khusus melaksanakan penilaian, tetapi ketika pembelajaran dan kegiatan bermain berlangsung, guru dapat sekaligus melaksanakan penilaian. Dalam pelaksanaan penilaian sehari-hari, guru menilai (indicator) yang hendak dicapai seperti yang telah diprogramkan dalam satuan kegiatan harian (SKH).
b. Hal-hal yang perlu dicatat oleh guru sebagai bahan penilaian harian adalah sebagai berikut:
1. nama anak yang telah mencapai indicator tertentu yang tidak diharapkan RKH.
2. nama anak yang belum dan telah mencapai indicator yang diharapkan dalam RKH
3. kebiasaan prilaku anak yang belum sesuai dengan yang diharapkan.
4. kejadian atau peristiwa yang penting dan terjadi pada hari itu.
c. Cara pencatatan hasil penilaian harian dilaksanakan sebagai berikut:
1. catatan hasil penilaian perkembangan anak pada kolom penilaian Rencana Kegiatan Harian (RKH)
2. penilaian kegiatan harian diberi nilai dengan lambing bintang, dengan criteria:
a) anak yang belum berkembang (BB) perkembangannya sesuai dengan indicator seperti diharapkan dalam RKH atau dalam melaksanakan tugas selalu dibantu guru, maka pada kolom penilaian dituliskan nama anak dan diberi tanda satu bintang (*)
b) anak yang sudah mulai berkembang (MB) sesuai dengan indicator seperti yang diharapkan dalam RKH mendapat tanda bintang dua (**).
c) Anak yang sudah berkembang sesuai dengan harapan (BSH) pada indicator dalam RKH mendapat tanda tiga bintang (***)
d) Anak yang berkembang sangat baik (BSB) melebihi indicator seperti yang diharapkan dalam RKH mendapat tanda empat bintang (****)
d. Hasil catatan penilaian yang ada dalam RKH dirangkum dan dipindahkan kedalam format rangkuman penilaian perkembangan anak didik Taman Kanak-kanak.
1. apabila hasil penilaian pada perkembangan anakk dalam satu bulan pada RKH lebih cendrung memperoleh bintang penuh maka hasilnya akan dipindahkan berupa catatan deskripsi pada rangkuman bulanan.
2. apabila hasil penilaian pada perkembangan anak dalam satu bulan pada RKH lebih cendrung memperoleh bintang maka hasilnya akan dipindahkan pada rangkuman bulanan.
3. apabila hasil penilaian pada perkembangan anak dalam satu bulan pada RKH lebih cendrung pada seimbang pemerolehan bintang maka dirubah dalam catatan deskripsi yang kemudian dipindahkan kerangkuman bulanan.
Prosedur penilaian yang diuraikan berdasarkan buku panduan dari Depdiknas mengisyaratkan kepada guru bahwa dalam melakukan penilaian harus ada proses dan tahapan-tahapan sehingga sampai pada tahap penilaian, tahapan tersebut dimulai dari perencanaan mengajar yang dibuat guru berupa RKH, kemudian dilanjutkan pada Proses belajar mengajar dikelas dan selanjutnya baru dilaksankan penilaian terhadap anak didik.
Pelaporan Penilaian
Definisi Laporan Penilaian
Pelaporan penilaian merupakan kegiatan untuk menjelaskan ketercapaian aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan yang telah dimiliki oleh anak dalam waktu tertentu. [2] Selain itu pelaporan meupakan upaya menggambarkan kemampuan yang telah dimiliki oleh anak. Kemampuan yang digambarkan meliputi semua aspek pertumbuhan dan perkembangan, yaitu fisik, kognitif, social-emosional, seni dan nilai agama.
Pelaporan kegiatan hasil belajar merupakan kegiatan mengomunikasikan dan menjelaskan hasil penilaian guru tentang pertumbuhan anak. [3] Laporan penilaian proses hasil belajar meliputi aspek kognitif, psikomotor dan afektif. Tidak semua mata ajar dinilai aspek spikomotornya. Mata ajar yang dinilai aspek psikomotor yaitu mata ajar yang melakukan kegiatan praktek, sedangkan untuk aspek kognitif dan afektif dinilai untuk seluruh mata ajar. Inforamsi aspek kognitif dan psikomotor diperoleh melalui system penilaian sesuai dengan tuntutan indicator-indikator dari kompentensi dasar yang telah ditetapkan.
Dalam pelaporan yang dikemukakan adalah prilaku dan kemampuan anak. Prilaku dan kemampuan anak tersebut menggambar ketercapaian dalam rentang pertumbuhan dan perkembangan anak yang diperoleh dari kegiatan program yang diikuti anak. Laporan penilaian meupakan sarana komunikasi antar sekolah, guru, siswa dan orang tua mengenai ketercapaian perkembangan belajar anak dalam waktu tertentu. Laporan harus disusun dengan cermat, teliti, dan jelas agar mudah dipahami oleh pembaca terutama orang tua peserta didik.
Langkah-langkah penyusunan laporan
Laporan penilaian dibuat dalam kurun waktu bulan, catur bulan, semester dan tahunan. Laporan harus dibuat mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penyusunan laporan adalah sebagai berikut:
a. Menentukan bentuk laporan yang akan dibuat
b. Menetapkan komponen-komponen apa yang harus dikemukakan dalam laporan sesuai dengan kegiatan yang telah dilakukan selama sebulan, seminggu, semester.
c. Membuat rangkuman atau simpulan dari kumpulan data anak yang diperoleh dari setiap kegiatan dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan komponen yang telah ditentukan.
d. Mulai menuliskan isi penilaian dalam format laporan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Dari penjelasan teori diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penyusunan laporan penilaian terdapat empat langkah yang harus dilakukan yaitu, menentukan bentuk, menetapkan komponen-komponen, membuat rangkuman dan terakhir melakukan penulisan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami terutama oleh orang tua peserta didik.
Manfaat laporan hasil belajar
Manfaat sebuah laporan penilaian adalah sebagai masukan bagi orang tua untuk memahami anaknya. Melalui laporan penilaian orang tua akan bisa memahami kelebihan dan kekurangan anaknya dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Berdasarkan pemahaman ini orang tua dan pihak yang berkepentingan akan dapat menindak-lanjuti dalam rangka memacu pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai peserta didik selanjutnya.
Terdapat manfaat laporan penilaian hasil belajar anak sebagai berikut:
a. Sebagai bahan untuk mengenali karakteristik anak dan ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan selama di Taman Kanak-kanak.
b. Sebagai bahan masukan bagi guru, konselor khususnya yang berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan program Taman-Kanak-Kanak.
c. Sebagai masukan bagi orang tua dalam menentukan upaya yang tepat untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak dan memperhatikan keberhasilan anak di masa depan.
d. Sebagai untuk penentuan promosi ke jenjang berikutnya.
e. Sebagai bahan informasi bagi yang berkepentingan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mengkaji lebih lanjut hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan kegiatan belajar anak.
f. Sebagai bentuk tanggung jawab guru kepada public. Khususnya orang tua dan anak atas kegiatan yang dilalui anak serta dampak yang diperoleh anak. Laporan merupakan salah satu pertanggung jawaban profesi..[4]
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan manfaat laporan penilaian sangat bermanfaaat bagi peserta didik yaitu anak, guru, sekolah, orang tua dan pihak-pihak lain yang berkepentingan khususnya yang berkaitan dengan program Taman Kanak-Kanak. Berikut adalah uraian dari manfaat tersebut.
a). Manfaat untuk anak didik
Informasi hasil belajar anak didik dapat diperoleh melalui ujian, kuesioner atau angket, wawancara dan pengamatan. Informasi hasil belajar atau hasil dari penilaian sangat bermanfaat untuk mengetahui kemajuan diri, mengetahui indicator yang telah ditetapkan dan belum diketahui, sebagai motivasi diri untuk belajar lebih baik dan sebagai strategi untuk memperbaiki cara belajar. [5]
b). Manfaat untuk orang tua
Informasi hasil belajar akan bermanfaat bagi orang tua atau wali anak didik untuk memotivasi anaknya agar belajar anak lebih baik lagi dan mencari srategi untuk membantunya belajar. Untuk memenuhi kebutuhan orang tua dalam meningkatkan hasil belajar bentuk laporan harus mencangkup berbagai ranah serta deskripsi yang lebih rinci tentang kelemahan, kekuatan dan keterampilan putranya dalam melakukan tugas, serta minat terhadap mata pelajaran. [6]
c). Manfaat untuk guru dan sekolah
Informasi yang diperlukan berkaitan dengan penilaian hasil belajar adalah banyak dan kompentensi dasar yang telah dikuasai, jumlaha peserta didik yang tuntas belajar mencakup semua mata ajar. Informasi yang diperlukan guru bersifat global untuk semua rombongan belajar yang diajarkan sedangkan kepala sekolah memerlukan informasi ini dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik yang mencakup dalam semua mata ajar, untuk mendorong para guru untuk lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan belajar kepada peserta didik, mendorong sekolah untuk memberikan pasilitas belajar yang lebih baik. [7]
.......................................................................................................
[1] Depdiknas, Model Penilaian…, hal.6-7
[2] Depdiknas, Model Penilaian…, hal.14
[3] Anita Yus, Penilaian Perkembangan Belajar…, hal. 189
[4] Anita Yus, Penilaian Perkembangan Belajar…, hal. 192
[5] Mimin Haryati (2010) Model & Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan Jakarta: GPP Press. Hal 117
[6] Mimin Haryati ,Model & Teknik Penilaian…. hal 117
[7] Mimin Haryati ,Model & Teknik Penilaian…. hal 121
Pelaporan penilaian merupakan kegiatan untuk menjelaskan ketercapaian aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan yang telah dimiliki oleh anak dalam waktu tertentu. [2] Selain itu pelaporan meupakan upaya menggambarkan kemampuan yang telah dimiliki oleh anak. Kemampuan yang digambarkan meliputi semua aspek pertumbuhan dan perkembangan, yaitu fisik, kognitif, social-emosional, seni dan nilai agama.
Pelaporan kegiatan hasil belajar merupakan kegiatan mengomunikasikan dan menjelaskan hasil penilaian guru tentang pertumbuhan anak. [3] Laporan penilaian proses hasil belajar meliputi aspek kognitif, psikomotor dan afektif. Tidak semua mata ajar dinilai aspek spikomotornya. Mata ajar yang dinilai aspek psikomotor yaitu mata ajar yang melakukan kegiatan praktek, sedangkan untuk aspek kognitif dan afektif dinilai untuk seluruh mata ajar. Inforamsi aspek kognitif dan psikomotor diperoleh melalui system penilaian sesuai dengan tuntutan indicator-indikator dari kompentensi dasar yang telah ditetapkan.
Dalam pelaporan yang dikemukakan adalah prilaku dan kemampuan anak. Prilaku dan kemampuan anak tersebut menggambar ketercapaian dalam rentang pertumbuhan dan perkembangan anak yang diperoleh dari kegiatan program yang diikuti anak. Laporan penilaian meupakan sarana komunikasi antar sekolah, guru, siswa dan orang tua mengenai ketercapaian perkembangan belajar anak dalam waktu tertentu. Laporan harus disusun dengan cermat, teliti, dan jelas agar mudah dipahami oleh pembaca terutama orang tua peserta didik.
Langkah-langkah penyusunan laporan
Laporan penilaian dibuat dalam kurun waktu bulan, catur bulan, semester dan tahunan. Laporan harus dibuat mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penyusunan laporan adalah sebagai berikut:
a. Menentukan bentuk laporan yang akan dibuat
b. Menetapkan komponen-komponen apa yang harus dikemukakan dalam laporan sesuai dengan kegiatan yang telah dilakukan selama sebulan, seminggu, semester.
c. Membuat rangkuman atau simpulan dari kumpulan data anak yang diperoleh dari setiap kegiatan dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan komponen yang telah ditentukan.
d. Mulai menuliskan isi penilaian dalam format laporan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Dari penjelasan teori diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penyusunan laporan penilaian terdapat empat langkah yang harus dilakukan yaitu, menentukan bentuk, menetapkan komponen-komponen, membuat rangkuman dan terakhir melakukan penulisan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami terutama oleh orang tua peserta didik.
Manfaat laporan hasil belajar
Manfaat sebuah laporan penilaian adalah sebagai masukan bagi orang tua untuk memahami anaknya. Melalui laporan penilaian orang tua akan bisa memahami kelebihan dan kekurangan anaknya dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Berdasarkan pemahaman ini orang tua dan pihak yang berkepentingan akan dapat menindak-lanjuti dalam rangka memacu pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai peserta didik selanjutnya.
Terdapat manfaat laporan penilaian hasil belajar anak sebagai berikut:
a. Sebagai bahan untuk mengenali karakteristik anak dan ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan selama di Taman Kanak-kanak.
b. Sebagai bahan masukan bagi guru, konselor khususnya yang berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan program Taman-Kanak-Kanak.
c. Sebagai masukan bagi orang tua dalam menentukan upaya yang tepat untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak dan memperhatikan keberhasilan anak di masa depan.
d. Sebagai untuk penentuan promosi ke jenjang berikutnya.
e. Sebagai bahan informasi bagi yang berkepentingan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mengkaji lebih lanjut hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan kegiatan belajar anak.
f. Sebagai bentuk tanggung jawab guru kepada public. Khususnya orang tua dan anak atas kegiatan yang dilalui anak serta dampak yang diperoleh anak. Laporan merupakan salah satu pertanggung jawaban profesi..[4]
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan manfaat laporan penilaian sangat bermanfaaat bagi peserta didik yaitu anak, guru, sekolah, orang tua dan pihak-pihak lain yang berkepentingan khususnya yang berkaitan dengan program Taman Kanak-Kanak. Berikut adalah uraian dari manfaat tersebut.
a). Manfaat untuk anak didik
Informasi hasil belajar anak didik dapat diperoleh melalui ujian, kuesioner atau angket, wawancara dan pengamatan. Informasi hasil belajar atau hasil dari penilaian sangat bermanfaat untuk mengetahui kemajuan diri, mengetahui indicator yang telah ditetapkan dan belum diketahui, sebagai motivasi diri untuk belajar lebih baik dan sebagai strategi untuk memperbaiki cara belajar. [5]
b). Manfaat untuk orang tua
Informasi hasil belajar akan bermanfaat bagi orang tua atau wali anak didik untuk memotivasi anaknya agar belajar anak lebih baik lagi dan mencari srategi untuk membantunya belajar. Untuk memenuhi kebutuhan orang tua dalam meningkatkan hasil belajar bentuk laporan harus mencangkup berbagai ranah serta deskripsi yang lebih rinci tentang kelemahan, kekuatan dan keterampilan putranya dalam melakukan tugas, serta minat terhadap mata pelajaran. [6]
c). Manfaat untuk guru dan sekolah
Informasi yang diperlukan berkaitan dengan penilaian hasil belajar adalah banyak dan kompentensi dasar yang telah dikuasai, jumlaha peserta didik yang tuntas belajar mencakup semua mata ajar. Informasi yang diperlukan guru bersifat global untuk semua rombongan belajar yang diajarkan sedangkan kepala sekolah memerlukan informasi ini dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik yang mencakup dalam semua mata ajar, untuk mendorong para guru untuk lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan belajar kepada peserta didik, mendorong sekolah untuk memberikan pasilitas belajar yang lebih baik. [7]
.......................................................................................................
[1] Depdiknas, Model Penilaian…, hal.6-7
[2] Depdiknas, Model Penilaian…, hal.14
[3] Anita Yus, Penilaian Perkembangan Belajar…, hal. 189
[4] Anita Yus, Penilaian Perkembangan Belajar…, hal. 192
[5] Mimin Haryati (2010) Model & Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan Jakarta: GPP Press. Hal 117
[6] Mimin Haryati ,Model & Teknik Penilaian…. hal 117
[7] Mimin Haryati ,Model & Teknik Penilaian…. hal 121