Strategi dapat diarti sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk mencapai tujuan. Strategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan suasana yang kondusif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan tujuan pembelajaran.[1] stratedi dimaksudkan sebagai daya upaya guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses mengajar agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai dan berhasil guna.[2] Sutarjo Adisusilo menilai strategi pembelajaran sebagai suatu kegiatan pembelajaran harus dikerjakan baik oleh pendidik maupun peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien.[3] Strategi dalam penelitian ini adalah suatu upaya yang dilakukan oleh guru dalam pengenalan anatomi tubuh anak melalui tema diri sendiri.
2. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran
Permen Diknas Nomor 19 Tahun 2005 mengatakan bahwa proses pembelajaran pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik. dari peraturan pemerintah tersebut tampak sejumlah prinsip dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut[4]:
a. Interaktif
prinsip interaktif bermakna bahwa mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan pengetahuan dari pendidik je peserta didik, tetapi mengajar dianggap suatu proses mengatur lingkungan yang dapat meransang peserta didik untuk belajar. dengan demikian proses pembelajaran adalah proses interaaksi baik antara pendidik dan peserta didik, antara sesama pendidik maupun peserta didik dengan lingkungannya. dengan cara tersebut dimungkinkan kemampuan peserta didik akan berkembang baik secara mental-spiritual, intelektual, emosional, sosial dan fisik.
b. Inspiratif
prosees pembelajaran dikatakan inspiratif jika proses pembelajaran memungkinkan peserta didik untuk mencoba dan melakukan sesuatu. dalam proses pembelajaran peserta didik harus membuka peluang agar peserta didik dapat melakukan sesuatu terkait dengan pembelajaran. peserta didik dimotivasi untuk mengembangkan inspirasinya sendiri, sehingga pengetahuan, keterampilam dan pengalamannya dapat dikembangkan sendiri bermakna, dan kontekstual.
c. Menyenangkan
proses pembelajaran harus memungkinkan seluruh potensi peserta didik dapat dikembangkan. hal ini hanya akan mungkin terjadi jika proses pembelajaran disekolah tidak menegangkan, tidak menakutkan, tetapi menyenangkan, menggembirakan bagi peserta didik. proses pembelajaran yang menyenangkan atau bermakna bisa dilakukan pendidik dengan cara, pertama dengan menata ruangan yang apik dan menarik, yaitu memenuhi unsur kesehatan, seperti ventilasi, cahaya dan lain-lain yang memenuhi unsur keindahan seperti kebersihan, cat tembok yang segar, lukisan yang cocok, dan lain-lain. kedua, pengelolaan pembelajaran yang hidup dan bervariasi, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan serta kontekstual. namun yang paling mudah untuk mendapatkan suasana pembelajaran yang menyenangkan adalah sikap pendidik sendiri, masuklah ruang kelas dengan senyum sebab senyum dapat membuat suasana terasa damai tidak menakutkan, menerima peserta didik seperti apa adanya tidak perlu menuntut ini dan itu, menyapa setiap peserta didik dengan ramah sebagai bentuk memberi perhatian. komunikasi pendidik dan peserta didik harus dialogis, lancar dan tanpa beban, sehingga peserta didik harus dialogis, lancar dan tanpa beban, sehingga peserta didik merasa didalam ruangan seperti di rumahnya.
d. Menantang
proses pembelajaran haruslah membuat peserta didik tertantang untuk mengembangkan kemampuan berpikir, kemampuan keterampilan aplikatif dan keterampilan bersosial. kemapuan tesebut dapat ditumbuhkan dengan cara mengembangkan mengembangkan rasa ingin tahu dengan kegiatan mencoba-coba, berpikir secara intuitif dan analitis. peserta didik perlu dilatih untuk belajar berpikir (learning how to learn) dan belajar melakukan sesuatu (learning how to do).
e. Motivasi
Motivasi adalah daya dorong yang memungkinkan peserta didik untuk bertindak atau melakukan sesuatu . terkait dengan proses pembelajaran , pendidik amat berperan dalam menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, dengan jalan menunjukkan pentingnya pengalaman materi bagi kehidupan peserta didik dikemudian hari.
......................................
[1]Hamdani (2011),Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, hal.18
[2] Ahmad Sabri (2010), Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching, Jakarta: Quantum Teaching, hal.1
[3] Sutarjo Adi Susilo (2012), Pembelajaran Nilai Karakter, Jakarta: Rajawali Press, hal.85
[4] Sutarjo Adi Susilo (2012), Pembelajaran Nilai Karakter, Jakarta: Rajawali Press, hal.87-89