Gerakan lokomotor merupakan suatu aktivitas dengan memindahkan tubuh dari satu tempat ketempat yang lain yang meliputi berlari, melompat, menderap, meluncur, berguling, berhenti, berjalan setalah berhenti sejenak, menjatuhkan diri dan mengelak.
2. Gerakan non lokomotor
Gerakan non lokomotor adalah suatu aktivitas atau tindakan yang dilakukan oleh tubuh dengan tidak memindahkan tubuh dari tempat satu ketempat yang lainnya, yang meliputi menggerakkan anggota tubuh dengan posisi tubuh diam ditempat berayun, berbelok, mengangkat, bergoyang, merentang, memeluk, melengkung, memutar dan mendorong.
3. Manipulatif
Manipulatif adalah susatu aktivitas atau tindakan yang dilakukan oleh tubuh dan dapat dikatakan sebagai gerak kombinasi seperti mendorong, memukul, memantul, melempar, dan menerima.”[1]
Berdasarkan penjelasan di atas menerangkan bahwa ada tiga jenis gerakan yang dimiliki oleh anak yaitu gerakan lokomotor yaitu gerakan yang dilakukan dengan memindakan tubuh, gerakan non lokomotor merupakan gerakan yang dilakukan dengan tidak menggerakan tubuh dan gerakan manipulatif merupakan gerakan kombinasi seperti menodrong, memukul dan melempar.
Berikut ini beberapa gerakan yang dapat membantu anak-anak untuk menyeimbangkan otak kanan dan otak kirinya yaitu:
a. “Gerakan menyilang, sentuh jempol kaki kiri dengan tangan kanan dan sentuh jempol kaki kanan dengan tangan kiri.
b. Memurat leher, putarlah leher searah jarum jam dan kemudian lakukan berlawanan dengan jarum jam.
c. Menggerakkan pinggul ke kiri dan ke kanan, peganglah pinggul dengan tangan. Tangan yang lain berada di atas kepala, lalu digerakan sambil menggerakan pinggul ke kiri dan ke kanan.
d. Memutar Badan ke Kiri dan ke Kanan
e. Melihat ke kanan dan kekiri,
f. Sentuh lutut kanan dengan tangan kiri dan lutut kiri dengan tangan kanan sambil melakukan sedikit lompatan.”[2]
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa untuk menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri anak adalah dengan melakukan gerakan menyilang sebagaimana contoh di atas. Oleh karena itu hendaknya guru bersedia meluangkan waktu untuk sekedar melakukan gerakan-gerakan tersebut bersama anak-anak, walaupun gerakan itu nampak sederhana tapi memberikan manfaat yang luar biasa.
“Keterampilan memproyeksi, menangkap dan menerima. Keterampilan ini dapat dilihat pada waktu anak menangkap bola, melempar bola, menendang bola, dan menggiring bola.”[3]
Pertumbuhan perkembangan dan belajar melalui aktivitas jasmani akan mempengaruhi tiga ranah dalam pendidikan yang meliputi:
a. Ranah kognitif, kemampuan berpikir (bertanya, kreatif dan menghubungkan) kemampuan memahami (perceptual ability), menyadari gerak dan penguatan akademik.
b. Ranah Psikomotor, pertumbuhan biologik, kebugaran jasmani, kesehatan, keterampilan gerak dan peningkatan keterampilan gerak.
c. Rasa efektif adalah rasa senang, penanggapan yang sehat terhadap aktivitas jasmani, kemampuan menyatakan dirinya (aktualisasi diri) menghargai diri sendiri dan terdapatnya konsep diri.[4]
.............................................
[1] Martini Jamaris, (2009), Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak, Jakarta: Grasindo hal. 13-14.
[2] Mustamir Pedak, (2008), Potensi Kekuatan Otak Kanan dan Otak Kiri Anak, (Jakarta: Rineka Cipta, hal. 195-199.
[4] Departemen Pendidikan Nasional, (2005), Aktivitas Pengembangan Jasmani Anak TK, hal.23.