Sebagai seorang pendidik yang memahami fungsi dan tugasnya seorang guru khusunya ia dibekali dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar, disertai pula dengan seperangkat latihan keterampilan keguruan dan pada kondisi itu pula ia belajar mensosialisasikan sikap keguruan yang diperlukannya guru bertanggung jawab “ guru dalam melaksanakan tugasnya tidak hanya tergantung pada tugas itu sendiri, tetapi tergantung pula sikap dan pandangannya secara pribadi yang dihadapinya”[1] . Seorang yang secara pribadi khususs yakni pengetahuan sikap terampilan keguruan yang akan di tranformasikan kepada anak didiknya. Seorang guru selain sebagai aktor utama kesuksesan pendidik yang direncanakan ada beberapa tugas dan fungsi guru yaitu:

a. Educator yaitu pendidik yang merupakan tugas pertama guru untuk mendidik murid-murid sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan kepadanya. Sebagai educator, ilmu adalah syarat utamanya.

b. Leader yakni seorang pemimpin, guru juga merupakan seorang pemimpin kelas. Karena itu ia harus bisa menguasai, mengendalikan dan mengarahkan kelas menuju tercapainya tujuan pembelajaran yang berkualitas.

c. Fasilitator, yaitu guru bertugas memfasilitasi murid untuk menemukan dan mengembangkan bakatnya secara pesat.

d. Metivator, seorang guru harus mampu membangkitkan semangat dan mengubur kelemahan anak didiknya.[2]



Dapat dipahami seorang guru akan dikatakan sempurna jika fungsinya sebagai pendidik dan juga berfungsi sebagai pembimbing sudah dilaksanakan.

Melihat pentingnya peran seorang guru, secara rinci Ahmad Sabri seorang peneliti pendidikan dalam bukunya mengatakan fungsi guru sebagai berikut:

1. Guru sebagai demonstrator

Melalui peranannya sebagai demonstrator, lecturer, atau pengajar, guru hendaknya senantiasa mengusai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan serta senantiasa mengembangkan dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

2. Guru sebagai pengelola kelas

Peran guru dalam mengelola kelas, hendaknya guru mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasikan. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan pendidikan

3. Guru sebagai mediator dan fasilitator

Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk mengefektifkan proses belajar mengajar. Guru tidak cukup hanya memiliki memiliki kterampilan memilih media pendidikan, tetapi juga harus memiliki keterampilan memilih dan mengunakan serta mengusahakan media itu dengan baik.

Sebagai mediator gurupun menjadi perantara dalam hubungan antar manusia untuk keperluan itu guru harus terampil mempergunakan pengettahuan tentang bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi. Tujuannya agar guru dapat menciptakan secara maksimal kualitas lingkungan yang interaktif. Dalam hal ini ada tiga macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu mendorong berlangsungnya tingkah laku sosial yang baik, mengembangkan gaya interaksi pribadi dann menumbuhkan hubungan yang positif dengan para siswa.

Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dari proses belajar mengajar, baik yang berupa nara sumber, buku teks, majalah ataupun surat kabar.

4. Guru sebagai evaluator

Guru handanya menjadi evaluator yang baik, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan apakah materi yang diajarkan sudah cukup tepat.

Dengan penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran serta ketepatan atau kefektifan metode mengajar. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini merupakan umpan balik yang akandijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar selanjutnya. Dengan demikian proses belajar mengajar akan terus menerus ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang optimal.[3]



Guru bertanggung jawab membimbing peserta didik dengan tujuan, belajar mengenal, memaham menghadapi ilmu pengetahuan, dunia iman, dunia karya dan dunia sosial budaya. Guru juga merupakan sebagai jembatan sekaligus agen yang menjadikan pesertadidik untuk menimbang pengetahuan, pemahaman dan memberi kontribusi bagi dunia anak. Guru dipengaruhi oleh apa yang diketahuinya dan diyakini tentang seluk beluk pendidikan, pengajaran serta membawa teori pembelajaran ke dalam praktek sebagai guru yang memiliki kemampuan merancang dan mengimpementasikan berbagai strategi pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan.


.....................

[1] W. Gulo, Strategi........hal, 14


[2] Jamal Ma’mur Asmani (2010) Tips Menjadi Guru Inspiratif Kreatif dan Inovatif Jokjakarta: Diva Press. hal 39


[3] Ahmad Sabri, Strategi belajar…, hal.68-71