1. Pengertian Tari
Menurut Soedarsono “Tari adalah desakan perasaan manusia di dalam dirinya yang mendorongnya untuk mencari ungkapan yang berupa gerak-gerak yang ritmis.”[1]
Menurut Tuti Rahayu “Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah”.[2]
Menurut Rahmat Darmawan dalam buku Tuti Rahayu mendifinisikan “Tari adalah gerakan-gerakan dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu”.[3]
“Tari adalah gerakan-gerakan luar yang ritmis dan lama kelamaan tampak mengarah kepada bentuk-bentuk tertentu.”[4]
Berdasarkan definisi di atas menerangkan bahwa tari adalah suatu gerakan yang dikembangkan yang di dalamnya memakai unsur musik. Jadi di sini peneliti ingin mengembangkan Tari Pong-Pong yang mulai dikembangkan pada bulan Juli 2012 dari kota Medan atau yang terkenal dengan kata Batak Cikala Pong-Pong Dance.
2. Manfaat Tari Bagi Anak
“Pelajaran permain gerak atau tari cukup sulit, tetapi hasilnya yang diperoleh anak akan terbiasa untuk berpikir secara hati-hati mengenai cara dirinya bergerak, mengerti tanda dan gerakan orang lain, dan bergerak seiring dengan gerakan orang lain.”[5]
3. Unsur-Unsur Dasar Tari
Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya, yakni:
1. “Gerak
Gerak tari adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses perubahan dari gerak wantah (asli) ke gerak murni dan gerak maknawi. Gerak-gerak wantah contohnya seperti: mencangkul, membanting dan sebagainya. Gerak wantah sangat mudah dipahami, sebaliknya gerak-gerak murni dan maknawi tidak mudah dipahami karena sudah mengalami stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan.
2. Unsur Tenaga
Dalam melakukan gerak dibutuhkan tenaga. Gerak akan hidup dan bermakna jika mendapat tenaga atau energi dari dalam tubuh. Komponen tenaga dalam mewujudkan sebuah gerak tari menjadi sangat penting artinya untuk memunculkan karakter atau penjiwaan seseorang yang sedang menari. Tenaga dalam tari dapat diatur oleh penari untuk memunculkan watak dan dinamik. Keras lembutnya gerak yang muncul, adalah hasil dari pengaturan tenaga yang dapat disalurkan melalui ekpresi gerak.
3. Unsur Ruang
Unsur yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari, dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak. Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak berpindah tempat. Sedangkan ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.
4. Unsur waktu
Dalam usur waktu ada 2 (dua) faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak. Ritme lebih mengarah pada ukuran cepat atau lambatnya setiap gerakan yang dapat diselesaikan oleh penari. Tempo mengarah pada kecepatan tubuh penari yang dapat dilihat dari perbedaan panjang pendeknya waktu yang diperlukan.”[6]
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa unsur-unsur yang terdapat dalan tari ada empat, yaitu gerak yang merupakan unsur yang paling penting karena gerak adalah pesan yang diberikan kepada penari kepada penonton, yang kedua adalah unsur tenaga yang memberikan kekuatan atau arti dari maksud tari tersebut, yang ketiga adalah unsur ruang yang merupakan unsur yang mberikan keluasan seseorang dalam mengembangkan tarinya yang merupakan tempat dimana seseorang melakukan kegiatan tari dan yang terakhiri adalah unsur waktu yaitu menyangkut tentang berapa lama tari ini akan selesai dan tidak memberikan efek kebosanan.
4. Pengertian Tari Pong-Pong
“Tari Pong-pong adalah tari yang khusus diciptakan untuk anak-anak yang masih berada di tingkat Taman Kanak-kanak, dengan tujuan membuat rangkaian tari ini adalah agar anak-anak sebagai generasi penerus bangsa terbiasa melakukan gerakan/motorik kasarnya, dan dengan iringan musik yang gembira dapat membina sifat optimisme pada anak-anak, gerakan pada tariannya ini jika dilakukan secara teratur dapat juga meningkatkan kesehatan anak dan pertumbuhan motorik kasarnya, tari ini diharapkan dapat diikuti oleh seluruh anak yang berada di Taman- Kanak-kanak demi sehat dan terampilnya bangsa yang akan datang.”[7]
Manfaat dari Tari Pong-Pong bagi anak Taman Kanak-kanak adalah:
1. Membuat sehat dan bugar dengan tari pong-pong
2. Untuk membentuk tubuh sehat dan bugar
3. Tarian ini dapat dilakukan dalam kelompok kecil dan kelompok besar
4. Tidak hanya dilakukan dengan olah raga yang membutuhkan biaya mahal, tetapi dengan cara yang baru dan baik tanpa harus pergi ke tempat olah raga yang mengeluarkan banyak biaya. Cara tersebut terdapat di dalam tarian terbaru yaitu tarian pong-pong, tari ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi mereka yang melakukan, disamping gerakannya yang inergik dan menyenangkan, gerakan ini bisa dikreasikan sendiri.
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa manfaat dari Tari Pong-Pong adalah dapat mambuat sehat kepada peserta didik, karena dalam tari tersebut anak selalu melakukan pergerakan yang menyenangkan dan membugarkan tubuh mereka, dan anak dalam melakukannya tidak membutuhkan biaya yang mahal karena Tari Pong-Pong sangat mudah dilakukan oleh anak dalam mengembangkan motorik kasar mereka.
5. Jenis gerakan dari Tari Pong-Pong
1. “Ayunkan tangan kekanan dan kekiri
Pertama-tama anak melakukan pemanasan terlebih dahulu dengan merengangkan tangan dan otot-otot tubuh mereka, kemudian anak baru mulai menari dengan mengayunkan tangan mereka ke kanan dan kekeri dengan lembut.
2. Memutarkan badan setengah lingkaran
Setelah melakukan gerakan tangan lalu peserta didik diperintahkan untuk memutarkan badan mereka dengan kaki bergoyang ke atas dan kebawah
3. Melambaikan tangan kekanan dan kekiri
Gerakan ketiga adalah melambaikan tangan kek kanan dan kekiri secara lembut dengan kaki bergoyang ke atas dan kebawah, yang bertujuan untung mengencangkan otot paha peserta didik.
4. Maju tiga langkah, sambil menggelengkan kepala
Maju tiga langkah, dengan tangan di pinggang dan diikuti dengan gerakan kepala yang bergoyang ke kanan dan kekiri.
5. Mundur tiga langkah sambil menggoyang pinggul
Gerakan selanjutnya adalah diikuti dengan gerakan mundur tiga langkah kebelakang dengan menggoyangkan pinggul dengan cepat dan centil bagi peserta didik.
6. Menundukan kepala sambil meletikkan jari
Gerakan yang ke enam adalah peserta didik diharapkan untuk menunduk sambil melentikan jari mereka, sebagai tanda gerakan akan selesai.
7. Menutupkan kedua telapak tangan sambil membungkukkan badan.
Gerakan yang terakhir adalah anak-anak duduk dengan melipatkan kedua kakinya ke belekang dan menutup kedua tangan mereka seperti orang bertapa dan menundukan kepala mereka sebagai tanda hormat kepada penonton.” [8]
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa jenis gerakan yang ada pada Tari Pong-Pong sama seperti tari-tari yang lainnya, yaitu dengan menggerakan tangan, menggerakan tubuh, mengegrakan kepala dan menggerakan pinggul yang dapat memberikan efek sehat bagi seluruh anak didik yang melakukan Tari Pong-Pong.
.....................................
[1] Soedarsono, 2008), Pengantar Apresiasi Seni, Jakarta: Balai Pustaka, hal. 81.
[2] Tuti Rahayu, 2006), Pendidikan Seni Tari Drama di SD, Medan: USU, hal. 12.
[3] Tuti Rahayu, Pendidikan Seni…., hal.12.
[4] Tuti Rahayu, Pendidikan Seni…., hal.13.
[5] Dwi Sunar Prasetyono, (2008), Biarkan Anakmu Bermain, Cet-1 Yogyakarta: Diva Press, hal. 85.
[6] Hadjar Pamadhi, dkk, (2009), Pendidikan Seni di SD, Jakarta: Universitas Terbuka, hal. 36-39.
[7] Wikimedia, Pewngertian Tari Pong-Pong, Sabtu, 22 September 2012, 10:22 dari http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Seni&oldid=4955936
[8] Hadjar Pamadhi, dkk, Pendidikan Seni…, hal. 42.