Media adalah salah satu sarana yang digunakan untuk proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah Taman Kanak-Kanak oleh pendidik dalam hal ini adalah guru dan peserta didik adalah anak taman kanak-kanak. materi atau kejadian yang digunakan untuk membangun kondisi yang membuat anak dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap melalui proses pembelajaran yang dilakukan.

Media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan “sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal”.
[1] Guru yang efektif dalam menggunakan media pembelajaran dapat meningkatkan minat anak dalam proses belajar mengajar dan anak lebih cepat dalam memahami dan mengerti dalam tahapan materi pembelajaran yang di sampaikan guru di sekolah dan yang berkaitan dengan media pembelajaran.

Media mempunyai peranan yang sangat penting sekali saat proses pelajaran berlangsung, “media pembelajaran pada dasarnya merupakan wahana dari pesan yang oleh sumber pesan (guru) ingin diteruskan pada penerima pesan (anak)”.[2] Media juga merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai prantara untuk proses komunikasi antara satu orang dengan orang lainnya dalam melakukan aktifitas kehidupan.

Penggunaan media dalam pembelajaran merupakan proses belajar mengajar yang dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, meningkatkan kreativitas dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap anak. Penggunaan media pembelajaran dalam orientasi akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Disamping meningkatkan kreativitas dan minat anak, media pembelajaran juga membantu minat anak meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomudasikan anak yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Media pembelajaran anak usia dini pada umumnya merupakan alat-alat permainan, pada prinsipnya media pembelajaran berguna untuk memudahkan anak belajar memahami sesuatu yang mungkin sulit atau menyederhanakan sesuatu yang komplek. Media pembelajaran anak tidak harus mahal bahkan dapat diperoleh dari benda-benda yang tidak dipakai. Untuk itu guru perlu bekerja sama dengan orangtua dan masyarakat untuk memperoleh benda-benda yang dapat digunakan untuk media belajar.

“pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mencakup belajar dan mengajar kegiatan pembelajaran dilakukan berdasarkan rencana yang terorganisir secara sistematis yang mencakup tujuan pembelajaran materi, pembelajaran dan tujuan yang mencakup metode, media evaluasi, dan umpan baik evaluasi pembelajaran”.[3]

Sejalan dengan perkembangan anak di Taman Kanak-Kanak, maka pembelajaran perlu direncanakan dan dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak dalam berbagai bentuk kegiatan bermain dengan aspek-aspek moral dan prilaku baik sebagai individu, sebagai anggota masyarakat, dan sebagai warga negara, serta sebagai mahluk Tuhan sesuai dengan nilai-nilai keagamaan.

Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan mengacu pada tiga hal penting” berorientasi pada usia yang tepat, berorientasi pada individu yang tepat dan berorientasi pada konteks sosial budaya”.[4] Manusia merupakan mahluk individu, perbedaan individual juga harus menjadi pertimbangan guru dalam merancang, menerapkan dan mengevaluasi kegiatan berinteraksi dan memenuhi harapan anak.



1. Manfaat Media pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu pengirim pesan (guru), penerima pesan (anak), dan materi pembelajaran. Kadang-kadang dalam proses pembelajaran di sekolah terjadi kegagalan komunikasi antara guru dan anak artinya materi pembelajaran atau pesan yang disampaikan oleh guru tidak dapat diterima oleh anak secara optimal, artinya tidak seluruh materi pelajaran dapat dipahami dengan baik oleh anak, lebih parah lagi anak salah menangkap isi pesan yang disampaikan oleh guru.

Menghindari pemasalah pembelajaran tersebut, maka guru dapat menyusun strategi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar, “fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru”.[5]

Peran media dalam proses pembelajaran “hanya terbatas sebagai alat bantu semata dan boleh diabaikan manakala media itu tidak tersedia di sekolah”.[6] Penggunaan media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap perkembangan anak.

Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu, disamping meningkatkan kreativitas anak, media pengajaran juga membantu anak untuk meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data memadatkan informasi pada proses pembelajaran.

Sebagai tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan kelompok anak, isi dan bentuk penyajian materi harus dirancang secara sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif.

Berbagai manfaat media pembelajaran sebagai bahan integral pengajaran dikelas adalah:

1. Penyampaian materi lebih baku

2. Pengajaran bisa lebih menarik

3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip psikologis yang diterima anak.

4. Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebayakan media hanya memerlukan waktu yang singkat.

5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pengajaran.

6. Pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana diperlukan media pengajaran.

7. Sikap positif anak terhadap apa yang mereka pelajari

8. Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif. [7]



Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada anak tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan anak, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungan misalnya melalui karyawisata, kunjungan- kunjungan kemuseum atau kebun binatang. Media pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan anak Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang sangat besar pada lembaga pendidikan, tetapi media yang digunakan hampir seluruhnya bernuansa permainan karena pada masa ini anak lebih senang dengan kegiatan yang sifatnya menimbulkan rasa senang bagi dirinya, hal ini tidak terlepas dari media yang digunakan dalam pembelajaran melalui media permainan, seperti media plastisin dimana media ini memiliki manfaat yang sangat besar terhadap diri anak

----------------------------------


[1] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hal.3


[2] Badru Zaman dkk, Media dan Sumber Belajar di TK, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), hal.4.13


[3] Martini Jemaris, Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Grasindo, 2005), hal.125


[4] Novan Ardy Wiyani dan Barnawi, Format PAUD, (Jogjakarta:AR-Ruzz Media Cipta,2012), hal.88


[5] Azhar Arsyad, Media..., hal.15


[6] Badru Zaman dkk, Media dan Sumber ..., hal.4.9


[7] Azhar Arsyad, Media ..., hal. 23