Media pembelajaran yang digunakan sebagai stimulasi dalam menulis ekspresif dapat berupa objek nyata, hasil karya para sastrawan dan gambar. Alternatif penggunaan media yang ada guru hendaknya dapat memilih media yang tepat, menarik, dan merangsang daya imajinasi. Pembelajaran melalui permainan merupakan bentuk media belajar yang memiliki peran sangat penting agar pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan oleh guru diterima dengan baik oleh anak.

Pengajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam proses pengajaran juga memmerlukan perencanaan yang baik. Meskipun demikian, keyataan dilapangan menunjukkkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas pertimbangan antara lain:

1. Guru merasa sudah akrab dengan media tersebut

2. Guru merasa bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik dari pada dirinya sendiri

3. Media yang dipilih dapat menarik minat dan perhatian anak.
[1]

Kegiatan utama dalam perencanaan kegiatan pembelajaran adalah menganalisa karakteristik umum kelompok sasaran, menyatakan atau merumuskan tujuan pengajaran yang tujuan ini mempengaruhi pemilihan media dan urutan penyajian dalam kegiatan belajar, memilih dan memodifikasi atau merancang dan mengembangkan materi dan media yang tepat, menggunakan persiapan ruangan juga diperlukan seperti menata tempat duduk anak, fasilitas yang diperlukan, meminta tanggapan dari anak serta mengevaluasi proses belajar mengajar di akhir pembelajaran.

Kriteria pemilihan media pembelajaran yang dapat dilakukan guru sebelum memulai proses pembelajaran dapat dilakukan antara lain:

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

Media dipilih sesuai berdasarkan tujuan intruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu komponen kognitif, afektif dan psikomotor.

2. Tetap untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi.

3. Praktis, luwes dan bertahan, jika tidak tersedia waktu, dana dan sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan.

4. Guru terampil menggunakannya, ini merupakan salah satu kriteria

5. Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan kelompok kecil atau perorangan.

6. Mutu teknis, pengembangan visual baik gambar maupun potograf harus memenuhi persyaratan tehnis tertentu.[2]



Ketertarikan peserta didik akan suatu topik atau media tidak hanya sifat media atau bentuk kegiatan yang menyenangkan, tapi sering mereka tertarik karena cara guru menyampaikan bahan ajaran yang dilakukan oleh guru.

Program yang tersusun baik dengan pelaksanaan dengan sistematis dan penilaian yang sesuai dengan tujuan pendidikan anak usia dini akan mengatar guru mencapai sukses dalam tugasnya. Penguasaan materi, teori dan praktek kurikulum serta metode mengajar oleh seorang guru Taman Kanak-Kanak akan memudahkan bagi guru dalam mencapai target kurikulum yang sudah ditetapkan.

Tujuan pembelajaran “adalah merupakan rumusan tentang bentuk-bentuk tingkah laku yang akan dimiliki siswa setelah melakukan proses belajar, atau setelah mengikuti proses pembelajaran”.[3] Pembelajaran media palstisin mempunyai tujuan untuk membina sesuai dengan keinginan anak.




[1]Azhar Arsyad, Media..., hal. 65


[2] Azhar Arsyad, Media ..., hal. 73-74


[3] Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran , (Bandung: Wacana Prima,2007), hal.86