Dalam penggunaan strategi pembelajaran ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh pendidik agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Proses pembelajaran pendidikan sebaiknya diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik. [1] Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan sejumlah prinsip dalam proses pembelajaran yaitu interaktif, inspiratif menyenangkan, menantang dan memotivasi. Adapun jabarannya sebagai berikut:

a. Interaktif

Prinsip interaktif bermakna bahwa mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan pengetahuan dari pendidik peserta didik, tetapi mengajar dianggap suatu proses mengatur lingkungan yang dapat meransang peserta didik untuk belajar. Dengan demikian proses pembelajaran adalah proses interaaksi baik antara pendidik dan peserta didik, antara sesama pendidik maupun peserta didik dengan lingkungannya. Dengan cara tersebut dimungkinkan kemampuan peserta didik akan berkembang baik secara mental-spiritual, intelektual, emosional, sosial dan fisik.

b. Inspiratif

Proses pembelajaran dikatakan inspiratif jika proses pembelajaran memungkinkan peserta didik untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Dalam proses pembelajaran peserta didik harus membuka peluang agar peserta didik dapat melakukan sesuatu terkait dengan pembelajaran. Peserta didik dimotivasi untuk mengembangkan inspirasinya sendiri, sehingga pengetahuan, keterampilam dan pengalamannya dapat dikembangkan sendiri bermakna, dan kontekstual.





c. Menyenangkan

Proses pembelajaran harus memungkinkan seluruh potensi peserta didik dapat dikembangkan. Hal ini hanya akan mungkin terjadi jika proses pembelajaran disekolah tidak menegangkan, tidak menakutkan, tetapi menyenangkan, menggembirakan bagi peserta didik. Proses pembelajaran yang menyenangkan atau bermakna bisa dilakukan pendidik dengan cara, pertama dengan menata ruangan yang apik dan menarik, yaitu memenuhi unsur kesehatan, seperti ventilasi, cahaya dan lain-lain yang memenuhi unsur keindahan seperti kebersihan, cat tembok yang segar, lukisan yang cocok, dan lain-lain. Kedua, pengelolaan pembelajaran yang hidup dan bervariasi, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan serta kontekstual. Namun yang paling mudah untuk mendapatkan suasana pembelajaran yang menyenangkan adalah sikap pendidik sendiri, masuklah ruang kelas dengan senyum sebab senyum dapat membuat suasana terasa damai tidak menakutkan, menerima peserta didik seperti apa adanya tidak perlu menuntut ini dan itu, menyapa setiap peserta didik dengan ramah sebagai bentuk memberi perhatian. komunikasi pendidik dan peserta didik harus dialogis, lancar dan tanpa beban, sehingga peserta didik harus dialogis, lancar dan tanpa beban, sehingga peserta didik merasa di dalam ruangan seperti di rumahnya.

d. Menantang

Proses pembelajaran haruslah membuat peserta didik tertantang untuk mengembangkan kemampuan berpikir, kemampuan keterampilan aplikatif dan keterampilan bersosial. Kemampuan tesebut dapat ditumbuhkan dengan cara mengembangkan mengembangkan rasa ingin tahu dengan kegiatan mencoba-coba, berpikir secara intuitif dan analitis. peserta didik perlu dilatih untuk belajar berpikir (learning how to learn) dan belajar melakukan sesuatu (learning how to do).

e. Motivasi

Motivasi adalah daya dorong yang memungkinkan peserta didik untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Terkait dengan proses pembelajaran, pendidik amat berperan dalam menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, dengan jalan menunjukkan pentingnya pengalaman materi bagi kehidupan peserta didik dikemudian hari.

Prinsip penggunaan strategi yang digunakan pada Taman Kanak-kanak tidak terlepas dari prinsip pembelajaran di taman kanak-kanak, yaitu:

1. Bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.

2. Pembelajaran disesuaikan dengan perkembangan anak.

3. Pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan anak baik fisik maupun psikologis secara optimal.

4. Pembelajaran berpusat pada anak yakni anak diberi kesempatan menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, dan aktif melakukan dan mengalami sendiri guru sebsgai pembimbing dan fasilitator.

5. Pembelajaran menggunakan pendekatan Tematik. Tema sebagai sarana atau wadah mengenalkan berbagai konsep pada anak, menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan kata anak dan menjadikan pembelajaran lebih bermakna.

6. Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan. Guru hendaknya mampu menciptakan kegiatan yang menarik, yakni membangkitkan rasa ingin tahu anak dan memotivasi anak untuk aktif mencoba, berpikir kritis, dan kreatif serta menjadikan suasana kelas menyenangkan.

7. Mengembangkan kecakapan hidup, yakni kecakapan yang diperlukan anak dalam kehidupan sehari-hari, seperti merawat kebersihan diri, berpakaian sendiri, menolong diri sendiri, makan sendiri dan lain-lain.

8. Di dukung oleh lingkungan yang kondusif.

9. Pembelajaran yang bermakna.

10. Pembelajaranyang dinamis dan dialogis (demokratis) menjadikan interaksi guru dengan anak dan anak yang optimal.[2]



Pembelajaran anak Taman Kanak-kanak diperlukan prinsip-prinsip yang kuat dan mendasar demi proses kelancaran pembelajaran seperti; bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain, pembelajaran disesuaikan dengan perkembangan anak, pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan anak baik fisik maupun psikologis secara optimal, pembelajaran berpusat pada anak yakni anak diberi kesempatan menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, dan aktif melakukan dan mengalami sendiri guru sebagai pembimbing dan fasilitator, pembelajaran menggunakan pendekatan tematik


Akbar Anas
------------------------------------------------

[1] Sutarjo Adi Susilo, Pembelajaran Nilai…, hal.87-89


[2] Zainal Aqib, Belajar Dan Pembelajaran…, hal 30-31