Ice breaking adalah  salah satu teknik pemecah kebekuan untuk mengembalikan suasana bosan dalam pembelajaran kembali bergairah dan bersemangat.[1] Ice breaking merupakan permainan atau kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suasana kebekuan dalam kelompok.[2] Ice breaking merupakan "permainan atau kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suasana kebekuan dalam kelompok.[3]  Ice breaking adalah "peralihan situasi dari yang membosankan, membuat mengantuk, menjenuhkan, dan tegang menjadi rileks, bersemangat, tidak membuat mengantuk, serta ada perhatian dan ada rasa senang untuk mendengarkan atau melihat orang yang berbicara di depan kelas atau ruangan pertemuan."[4]

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, Ice breaking dapat diartikan sebagai pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik siswa. Ice breaking juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme. Hal ini Ice breaking adalah

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi

santai. Ice breaking adalah permainan yang dapat memecahkan kebekuan fikiran atau fisik siswa. Ice breaking juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat dan antusiasme.

2.      Manfaat Permainan Ice Breaking

Ice Breaking berfungsi untuk pemantapan konsep dan mengkondisikan kembali ke dalam situasi yang baru. Jadi, Ice breaking sangat bermanfaat bagi siswa karena pikiran yang tadi jenuh menjadi terbuka kembali. Ice breaking sangat ampuh dan tepat untuk membuah siswa kembali ke zona Alfa (zona awal yang masih semangat).

Ice breaking sangat bermanfaat untuk kembali menyegarkan pikiran siswa, dan menumbuhkan kegairahan untuk belajar kembali. Dalam acara-acara yang membutuhkan focus dan konsentrasi pesertanya, maka selingan ice breaking menjadi kebutuhan, seperti seminar, work shop. Begitupun dalam dunia pendidikan. oleh karenanya guru super yang kreatif akan selalu membuat suasana cair dan bergairah dengan menciptakan mode-model ice breaking sendiri.[5]



Meski demikian, guru harus hati-hati dalam memilih Ice Breaking yang tepat. Jangan sampai Ice Breaking menghabiskan waktu jam pelajaran. Harus dibedakan Ice Breaking yang digunakan untuk Training, Outbond dengan Ice Breaking di dalam kelas. Guru dalam hal ini ditantang untuk melakukan pemilihan Ice Breaking yang tepat.

3.      Jenis-jenis Permainan Ice Breaking

Banyak jenis permainan ice breaking yang bisa di amati, ditiru dan dimodifikasi antara lain:

1.      Game

Game yang dilakukan bisa perorangan maupun kelompok.

2.      Menyanyi

Menyanyi adalah salah satu ice breaking yang bisa melibatkan siswa seluruhnya. Misalnya menyanyikan lagu yang diciptakan oleh guru sendiri, atau menyanyikan lagu yang sudah dikenaltetapi diubah liriknya.

3.      Senam

Senam adalah bagian dari kegiatan pembelajaran, agar siswa sehat, segar dan bersemangat. Ada senam yang baku yang menjadi senam wajib di sekolah-sekolah, ada juga senam dadakan yang dilakukan guru dan diikuti oleh siswanya. Misalnya bangun dari duduk dan kemudian menggerakkan tubuh.

4.      Yel-yel Pembangkit Semangat

Yel-yel adalah kata-kata pembangkit semangat atau motivasi, dengan intonasi suara tegas, keras , namun bermakna. Yel-yel bisa menggerakkan anggota tubuh sambil menucapkan kata-kata motivasi.

Misalnya:

Guru    : "mana anak yang cerdas?"

Siswa   : "ini anak yang cerdas!" (sambil menunjukkan 2 jari jempol kedada.)

Guru    : "Dimana?"

Siswa   : "disini!"

Guru    : "yang mana?"

Siswa   : "yang ini!"

Guru    : "Bagaimana kalau tidak cerdas?"

Siswa   : "rugi abis" (sambil mengangkat tangan kanan dan mengepal mengeluarkan jari jempol terbalik kebawah)



Dan masih banyak yel-yel lain yang dapat diciptakan oleh guru kreatif.

5.      Senam Otak (Brain Game)

Senam otak atau yang biasa dikenal dengan brain game,  adalah teknik senam yang menggerakkan dua belahan otak, yaitu otak kanan dan kiri. Gerakan senam otak adalah menggerakkan tangan kanan dan kiri dengan gerakan yang berbeda.

6.      Tepuk

Tepukpun bisa menjadi salah satu ice breaking, asal tepukannya tidak seperti biasanya. Misalnya: tepuk satu, tepuk dua, tepuk tiga, tepuk anak sholeh, tepuk Islam, tepuk semangat dan lain-lain

7.      Humor

Humor adalah teknik membawa anak bahagia dan bisa tertawa agar suasana pembelajaran bisa menyenangkan

8.      Story telling

Bercerita menjadi bagian pendidikan asal yang diceritakan memiliki makna yang baik dan menggugah. Guru dapat menceritakan sendiri ceritanya atau mengubah jalan cerita yang ada kearah lain.

9.      Tebak-tebakan

Tebak-tebakan menjadi bagian dari ice breaking, yang akan selalu membawa siswa fokus kembali. Apa lagi tebak-tebakan itu dilengkapi dengan reward bagi yang bisa menjawabnya. Suasana akan ramai jika tebak-tebakan dimulai, dan itu memang yang diinginkan guru agar semangat belajar terbangun kembali.[6]



Masih banyak lagi jenis-jenis permainan ice breaking yang dapat diciptakan guru untuk memcahkan suasana kebekuan dalam belajar hingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Guru harus pandai dan bijak dalam memilih waktu yang tepat ketika melakukan permainan ice breaking.

4.      Teknik Penerapan Ice Breaking

Dalam penerapan ice breaking banyak cara atau teknik yang dapat digunakan untuk membangkitkan gairah belajar anak.Teknik penggunakan ice breaking terbagi dalam dua cara yaitu teknik spontan dan teknik yang direncanakan. [7] Ice breaking digunakan secara spontan dalam proses pembelajaran biasanya digunakan karena situasi pembelajaran biasanya digunakan tanpa rencana tetapi lebih banyak digunakan karena situasi pembelajaran yang ada pada saat itu butuh penyemangat agar pembelajaran dapat fokus kembali. Ice breaking yang demikian bisa digunakan kapan saja melihat dituasi dan kondisi yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung. Ice breaking yang baik dan efektif membantu proses pembelajaran adalah ice breaking yang direncanakan dan dimasukan dalam rencana pembelajaran. "Ice breaking yang direncanakan dan dimasukan dalam renacana pembelajaran dapat mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan."[8]

Akbar Anas
________________________________

[1] Ucu Sulastri dan Wahyudi, Super Teaching…, hal. 105

[2]Sunarto (2012), Ice Breaker dalam Pembelajaran Aktif, Surakarta: Cakrawala Media, hal.2

[3] Sunarto (2012), Icebreaker dalam Pembelajaran Aktif. Surakarta : Cakrawala Media, hal.2

[4] Adi Soenarno (2005), Icebraker Permainan Atraktif-Edukatif Untuk Pelatihan Menejemen, Yogyakarta: Andi Offset, hal.1

[5] Ucu Sulastri dan Wahyudi, Super Teaching…, hal.105-106

[6] Ucu Sulastri dan Wahyudi, Super Teaching…, hal.106-109

[7] Sunarto, Icebreaker…. hal.107

[8] Sunarto, Icebreaker…. hal.107