Hasil penelitian Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PERAN menyebutkan, minat baca para siswa mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA di Kabupaten Bener Meriah masih rendah.
Ujian Nasional

Monotoring dan investigasi LSM PERAN Wien Godank di Banda Aceh, Jumat (16/9) menyatakan, hasil penelitian para siswa di Kabupaten Bener Meriah melakukan kegiatan membaca 83 persen hanya karena mendapat tugas dari guru dan hanya 11 persen membaca karena kesadaran diri.

“Oleh karena itu, jika guru kurang memotivasi siswa untuk mencari tambahan pengetahuan dari berbagai buku, maka siswa tidak akan melakukan kegiatan membaca,” jelasnya.

Kondisi ini menurut LSM PERAN memerlukan kesadaran kolektif dari semua pemangku kepentingan pendidikan, tentu saja termasuk pemerintah daerah yang sudah diberi otonomi untuk mengelola pendidikan.

“Implementasi dari desentralisasi bidang pendidikan harus mengubah paradigma pemerintah daerah terhadap pendidikan,” sebutnya.

LSM PERAN memberikan penilaian tersebut dari kurangnya aktivitas membaca buku di sekolah-sekolah.
“Padahal kegiatan membaca adalah hal penting yang dilakukan oleh siswa untuk meningkatkan prestasi mereka. Dengan banyak membaca maka pengetahuan siswa juga akan akan bertambah,” ungkap Wien Godank.

Selain itu, kata Wien, para guru juga kurang melakukan memberikan motivasi maupun dorongan lainnya untuk meningkatkan minat baca siswa.

“Ada kecenderungan dari para guru untuk cuek terhadap minat baca, padahal sebagai seorang guru sangat penting mendorong para siswa untuk gemar membaca,” sebut Wien.

LSM PERAN mengharapkan kepada dinas terkait untuk lebih gencar memberikan pengarahan para guru sekolah terutama kepada kepala sekolah yang bersangkutan untuk melakukan usaha-usaha yang merangsang dan mempromosikan budaya membaca di kalangan siswa.

Selain itu, semua pihak terutama dinas terkait agar melakukan pengawasan pengadaan buku di sekolah, terutama untuk penyaluran BOS buku yang merupakan program Pemerintah, karena kebijakan tersebut dinilai sangat rentan terhadap praktik penyimpangan, katanya.

Wien juga menuturkan para pendidik di Bener Meriah selayaknya memberikan penjelasan tentang manfaat membaca kepada para siswa.

“Pendidik harus mendorong para siswa untuk menggali ilmu pengetahuan bukan hanya dari buku paket, apalagi hanya dari LKS yang jelas-jelas tidak dibenarkan oleh Permendiknas Nomor 02/2008 digunakan di sekolah,” kata Wien